Mengenal
Istana Kepresidenan Tampak Siring Bali
Sudah
menjadi tradisi di sekolah kita tercinta SMAN 1 MANYAR GRESIK setiap taun di
kelas XI akan selalu diadakan study wisata ke luar kota. Kali ini kami
mengunjugi pulau yang selalu menjadi destinasi wisata favorit di Indonesia,
yaitu Pulau Dewata Bali. Kenapa kok favorit? Karena memang favorit hehehe. Namun kita kesana bukan hanya untuk bersenang
– senang dan liburan semata, kita juga punya tujuan dan juga belajar tentang
budaya dan keunikan lainnya dari Pulau Bali lhooooo.
Salah
satu tujuan kami di Bali yaitu mengunjungi Istana Kepresidenan Tampak Siring,
menurut kami tempat itu sangat unik dan menarik untuk diteliti. Lalu kami
sepakat untuk mengulik apa aja sih yang istimewa dan yang membuat istana
kepresidenan di Bali ini beda dengan Istana-istana yang lainnya.
Okee yuk langsung
aja cus yuk, pada tanggal 24 April 2015 kami berangkat menuju Pulau Bali. Lalu
setelah tiba kami melanjutkan perjalanan ke tujuan pertama kami, yaitu Istana
Kepresidenan Tampak Siring. Menurut informasi yang kami dapat melalui berbagai
macam metode seperti metode observasi, metode literatur, metode dokumentasi dan
metode wawancara dengan narasumber tour guide yang bernama Ni Putu Imara bahwa sebenernya
presiden itu memiliki banyak istana
negara yang tersebar di berbagai daerah lho, misalnya aja kayak Istana Jogja,
Istana Cipanas, Istana Jakarta, Istana Bogor, dan yang terakhir adalah Istana
Tampak Siring yang berada di Bali.
Dari Sejarahnya, Istana Merdeka,
Istana Negara, Gedung Agung (Istana Yogyakarta), Istana Cipanas, dan Istana
Bogor dibangun pada masa Pemerintah Hindia Belanda. Istana
Kepresidenan Tampak siring berdiri atas prakarsa Presiden I Republik Indonesia,
Soekarno, sehingga dapat dikatakan Istana Kepresidenan Tampak siring merupakan
satu-satunya istana yang dibangun pada masa pemerintahan Indonesia. Istana
Tampak Siring terletak di Desa Tampak siring,
Kecamatan Tampak siring, Kabupaten Gianyar, Bali.
Istana tampak siring dibangun pada tahun 1957-1960, Nama
Tampaksiring diambil dari dua buah kata bahasa Bali, yaitu tampak (yang
bermakna ‘telapak’) dan siring (yang berarti ‘miring’). Menurut sebuah legenda
yang terekam pada daun lontar Usana Bali, nama itu berasal dari bekas telapak
Ia mekaki seorang Raja yang bernama Mayadenawa. Raja ini pandai dan sakti,
tetapi bersifat angkara murka. Ia menganggap dirinya sebagai dewa serta
menyuruh seluruh rakyatnya untuk menyembahnya. Sebagai akibat dari tabiat
Mayadenawa itu, Batara Indah marah dan mengirimkan balatentaranya untuk
menghancurkannya. Namun Mayadenawa
berlari memasuki sebuah hutan. Hal tersebut dilakukannya agar pengejarnya
kehilangan jejak. Ia berjalan dengan memiringkan telapak kakinya. Dengan begitu,
ia berharap agar para pengejarnya tidak mengenali bahwa jejak yang
ditinggalkannya itu adalah jejak manusia, yaitu jejak Mayadenawa.
Usaha mayadenawa gagal. Akhirnya ia ditangkap oleh para
pengejarnya. Namun sebelum itu, dengan sia-sia kesaktiannya ia berhasil
menciptakan mata air beracun yang menyebabkan banyak kematian bagi para
pengejarnya setelah mereka meminum air dari mata air ciptaannya itu. Batara
Indra pun menciptakan mata air yang lain sebagai penawar air beracun tersebut.
Air penawar racun tersebut diberi nama Tirta Empal (yang bermakna ‘air suci’).
Kawasan yang dilalui Raja Mayadenawa dengan berjalan di atas kakinya yang
dimiringkan itulah wilayah yang dikenal dengan sebutan Tampaksiring.
Menurut riwayatnya, disalah satu sudut kawasan Istana Tampaksiring
menghadap kolam Tirta Empul di kaki bukit, dahulu pernah terdapat bangunan
peristirahatan milik Kerajaan Gianyar. Di atas lahan itulah sekarang berdiri
Wisma Merdeka, yaitu bagian dari Istana Tampaksiring yang pertama kali
dibangun.
Istana Kepresidenan Tampaksiring berdiri atas prakarsa Presiden I
Republik Indonesia, Soekarno, sehingga dapat dikatakan Istana Kepresidenan
Tampaksiring merupakan satu-satunya istana yang dibangun pada masa pemerintahan
Indonesia. Presiden Soekarno pun juga memiliki ikatan persaudaran di Bali, itu
juga salah satu sebab Istana Kepresidenan didirikan di Bali. Istana
Tampaksiring ini pun dulunya sering digunakan untuk tempat peristirahatan para
tamu negara, hal ini juga dikarenakan pada dahulu belum terdapat penginapan
seperti Hotel.
Pembangunan istana dimulai tahun 1957. Namun dalam rangka
menyongsong kegiatan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN XIV (ASEAN Summit
XIV) yang diselenggarakan pada tanggal
7-8 Oktober 2003. Istana Tampaksiring menambahkan bangunan baru berikut
fasilitas-fasilitasnya, yaitu gedung untuk Konferensi dan untuk resepsi. Selain
itu, istana juga merenovasi bangunan Balai Wantilan sebagai gedung pagelaran
kesenian.
Istana Kepresidenan Tampaksiring dibangun secara bertahap.
Arsiteknya ialah R.M Soedarsono. Bangunan yang
pertama kali adalah Wisma Merdeka juga Wisma Yudhistira, yakni pada
tahun 1957. Pembangunan berikutnya dilakukan pada tahun 1958, dan semua
bangunan selesai pada tahun 1963. Selanjutnya, untuk kepentingan kegiatan
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN XIV, yang diselenggarakan di Bali pada
tanggal 7-8 Oktober 2003, Istana dibangun gedung baru untuk dipergunakan
Konferensi beserta fasilitas-fasilitas yang terdapat dan merenovasi Balai
Wantilan. Kini Tampaksiring juga memberikan rasa kenyaman kepada para
pengunjungnya (dalam rangka kepariwisatawan) dengan membangun pintu masuk
tersendiri yang dilengkapi dengan mendirikan pintu masuk tersendiri yang dilengkapi dengan Candi Bentar, Koro Agung, serta
Lapangan Parkir berikut Balai Bengongnya.
Keistimewaan dari Istana Tampaksiring adalah merupakan
satu-satunya istana yang dibangun oleh
bangsa Indonesia sendiri dan bangunannya menonjolkan ciri keIndonesiannya yang
sangat kental seperti susu kental manis, kenapa kental manis? Karena bukan susu
bubuk xixixi. Rancangan bangunan Istana Tampak siring juga
sangat fungsional, menonjolkan kesederhanaan dan fungsinya sebagai wisma
peristirahatan. Batu—batu alam dan batubara halus khas Bali sengaja ditonjolkan
untuk menciptakan corak kesederhanaan. Ukiran batu paras dan tiang-tiang kayu
gaya Bali terasa padu dalam konsep arsitekturnya, bukan sebagai elemen tambahan
yang ditempelkan.
Konstruksi beton digunakan untuk menerjemahkan rancang
bangun yang menuntut bentangan-bentangan lebar. Semua bahan kayu jadi serta
bahan—bahan bangunan lainnya, kecuali pasir dan batubata, didatangkan dari
pulau Jawa. Adapun elemen artistiknya, ukiran kayu dan batu, dikerjakan oleh
para seniman Bali. Paduan warna oren muda, versi lembut dari warna natural
batubata, dan abu-abu yang dipilih juga merupakan elemen kesamaan yang seakan
tidak lekang oleh zaman.
Wisma Merdeka dan Wisma Negara merupakan dua bangunan
di kompleks Istana Tampaksiring yang paling banyak menampilkan cirri arsitektur
Bali. Beberapa bagian kedua wisma itu memakai dinding teterawangan, yaitu tembok
dengan ukiran timbul dan berlubang khas Bali. Juga banyak dijumpai elemen
arsitektur dan ukiran kayu yang dicat dengan nuansa warna biru dan emas.
Sedangkan atapnya terbuat dari sirip dengan pasangan biasa seperti pada
perumahan kota. Wisma Merdeka memiliki pintu ukir khas Bali. Berdinding pigura
berhiaskan bunga kayu khas Bali sepanjang dinding, dengan dominasi warna kuning
mas yang megah. Sementara semua patung dan lukisan yang terpilih. Balai
Wantilan atau pendapa yang difungsikan sebagai tempat untuk pengelaran kesenian
sepenuhnya dibangun mengikuti arsitrktur tradisional Bali. Bangunan ini beratap
ilalang dan tiang-tiangnya dari batang kelapa. Sesuai perkemmbangan zaman dan
pertimbangan keamanan, tiang-tiang dari batang ini lalu kemudian diganti dengan
tiang beton yang mirip dengan bentuk batang kelapa. Di bagian depan balai ini
tampak panggung pertunjukan seni yang berlatarkan pintu gapura candi Bentar. Di
kiri dan kanan depan panggung terdapat patung burung garuda dan di bagian
belakang ruangan berdiri patung kayu yang melukiskan raksasa Kumbakarna yang
dikerubuti kera. Semuanya dipahat dari satu pokok kayu. Pada dinding bagian
belakangnya dihiasi relief batu paras, yang menggambarkan kisah Ramayana.
Renovasi interior yang dilakukan pada tahun 2003 telah
meningkatkan kenyamanan Istana Tampaksiring sesuai dengan gaya hidup modern
tanpa meninggalkan konsep desain aslinya. Semua kamar mandi di Wisma Merdeka
dan Wisma Negara misalnya, mengalami perubahan agar sesuai dengan standar kamar
mandi hotel berbintang lima.
Di dalam kondisi lingkungannya, istana ini juga memiliki
keistimewaan yaitu yang terletak di atas gunung sehingga pemandangannya yang
sangat indah dan juga udara yang sangat sejuk. Jauh dari lingkungan perkotaan
sehingga membuat suasana menjadi sangat nyaman dan tenang. Hal ini lah yang
membuat Soekarno menjadi sangat nyaman ketika sedang memikirkan masalah
mengenai presiden. Tanaman-tanamannya juga sangat terawat, sehingga dapat
mendukung pemandangan alam di sekitarnya. Kebersihan Istana Kepresidenan ini
sangat terjaga pula. Dengan bantuan sekitar 40 orang pekerja untuk menjaga
kebersihan Istana Tampaksiring ini.
Perbedaan
dengan Istana Kepresidenan yang lain
Pembeda
yang sangat menonjol yaitu adalah pembuatnya. Hal ini dikarenakan Istana Tampaksiring dibuat
oleh bangsa indonesia sendiri, sedangkan istana yang lain dibuatkan oleh para
penjajah Indonesia. Dan dari bangunannya pun sangat berbeda karena Istana Tampaksiring
menonjolkan ciri keIndonesiannya yang sangat kental. Tidak terdapat pilar-pilar
besar yang menampilkan kesan agung dan kemewahan seperti Istana Kepresidenan
Jakarta atau Istana Bogor. Bangunan-bangunan istana ini lebih terlihat pendek
dan juga kecil. Dan salah satu ciri arsitektur dari bangunan-bangunan Istana
karya R.M. Soedarsono ini adalah pengunaan pipa-pipa sebagai susuran di
beberapa teras. Sekilas tampak seperti susuran kapal, namun sebetulnya
pipa-pipa ini juga berfungsi sebagai saluran air. Pembangunan Istana
Tampaksiring ini juga mempertimbangkan kondisi sosial lingkungan sekitar.
Sebelum bangunan didirikan, dibuatlah sebuah pusat kesehatan masyarakat dan pos
polisi di Desa Manukaya. Unit pembangkit listrik yang dibangun khusus untuk istana
pun ikut dinikmati oleh warga di sekitar. Di istana ini terdapat pula landasan
helikopter.
Nah, itu tadi pengalaman kami yang sangat asyik n sangat menyenangkan.
Semoga pengalaman kami ini bisa bermanfaat bagi pembaca blog kami.
GOOD BYE GAES MWAH :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar